Download buku ekologi hutan


















Tag : ebook gratis ekologi, download ebook ekologi pdf, ekologi dasar pdf, ekologi ppt, ekologi adalah pdf, aplikasi ekologi , arti ekologi, pembahasan materi tentang ekologi. Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Download Ebook Ekologi Bahasa Indonesia. Sebarkan ini: Facebook Twit WhatsApp. Diantara bentuk-bentuk petak tersebut, bentuk lingkaran mempunyai ketelitian yang cukup tinggi dalam proses pernbuatannya. Petak bentuk lingkaran akan praktis kalau digunakan untuk komunitas rumput, herba dan semak-belukar. Sedangkan petak berbentuk persegi panjang akan lebih efisien daripada. Cara Meletakkan Petak Contoh Pada contoh, dasarnya cara ada acak dua cara peletakan dan petak cara yaitu random hanya rumput.

Dari segi floristisekologis, apabila hutan random lapangan tanaman dan sampling dan padang digunakan misalnya untuk vegetasinya. Kriteria Stadium Pertumbuhan Secara ekologis cukup penting untuk membedabedakan tumbuhan ke dalam stadium pertumbuhan semai, pancang, tiang dan pohon, bahkan tumbuhan bawah.

Untuk keperluan a Semai b Pancang c Tiang d Pohon lebih. Khusus ditiadakan, diukur pada untuk mangrove stadium 20 cm stadium pohon di tiang biasanya pohon tunjang sehingga meliputi akar.

Selain itu, diameter pohon ketinggian atas Rhizophora. Bagi pohon-pohon tidak berakar tunjang dan berbanir, pengukuran diameter pohon dilakukan pada ketinggian 1,3 m di atas permukaan tanah DBH, diameter at breast-height. Parameter Vegetasi yang Diukur di Lapangan Dalam analisis vegetasi ada beberapa parameter vegetasi yang diukur secara langsung di lapangan, yaitu : a Nama species lokal dan ilmiah.

Tinggi pohon ini cukup penting untuk mengetahui stratifikasi dan menduga volume pohon serta volume tegakan. Dalam prakteknya, hampir semua kegiatan survey vegetasi mengadakan pengukuran terhadap jumlah individu. Ukuran Sub-plot untuk Berbagai Stadium Pertumbuhan Untuk keperluan risalah tumbuhan bawah, permudaan dan pohon di dalam petak contoh seyogyanya dilakukan di dalam subplot-subplot contoh agar memudahkan dalam risalahnya dan tidak terjadi duplikasi penghitungannya.

Teknik pembuatan sub-plot-sub-plot tersebut biasanya dilakukan secara nested sampling, yaitu sub-plot yang berukuran lebih besar mengandung sub-plot yang berukuran lebih kecil. Dalam hal ini ukuran sub-plot untuk berbagai stadium pertumbuhan adalah : a.

Semai dan tumbuhan bawah : 2 X 2 m atau 1 X 1 m atau 2 X 5 m. Pancang c. Tiang d. Metoda Analisis Vegetasi F. Untuk lebih jelasnya suatu contoh petak tunggal dapat dilihat gambar 1. Adapun parameter vegetasi yang dihitung adalah : a. Kerapatan suatu species K ind. Dominansi suatu species D d. Pohon, Tiang, Pancang Luas bidang dasar suatu species Luas petak contoh d.

Semai, Tumbuhan bawah Luas penutupan tajuk Luas petak contoh Kadang-kadang untuk semai dominansi tidak dihitung. Petak ganda Di dalam metoda ini pengambilan contoh vegetasi dengan tersebar dapat menggunakan merata. Untuk menentukan banyaknya contoh digunakan pada gambar species-area. Perhitungan besarnya nilai kuantitatif parameter vegetasi sama dengan metoda petak tunggal.

Metoda Metoda garis ini berpetak dianggap sebagai modifikasi. Metoda Kombinasi antara metoda jalur dan metoda garis berpetak Di dalam metoda ini risalah pohon dilakukan dengan metoda jalur dan permudaan dengan metoda garis berpetak. Untuk lebih jelasnya desain metoda ini dapat dilihat Gambar 5.

Perhitungan besarnya nilai kuantitatif parameter vegetasi sama dengan metode petak tunggal. Metoda tanpa petak Di dalam metoda ini terlebih dahulu dibuat garisgaris rintis dengan arah azimuth tertentu. Dengan jarak tertentu gatis secara sistematis dibuat atau acak di sepanjang di mana tersebut titik pengukuran.

Tongkat Metoda Bitterlich Bitterlich tongkat sepanjang 66 cm yang. Di dalam metoda ini pengukuran dilakukan dengan ujungnya dipasangi alat seng berbentuk bujur sangkar berukuran 2 X 2 cm.

Dengan mengangkat tongkat setinggi mata, plot seng diarahkan ke pohon-pohon yang ada di sekelilingnya. Metoda titik guadran point quarter method. Di dalam metoda ini di setiap titik pengukuran dibuat garis absis dan ordinat khayalan, sehingga di setiap titik pengukuran terdapat 4 buah quadran.

Pilih satu pohon di setiap kuadran yang letaknya paling dekat dengan titik pengukuran dan ukur jarak dari masing-masing pohon tersebut ke titik pengukuran. Pengukuran dimensi pohon hanya dilakukan terhadap keempat pohon yang terpilih. Gambar 6 memperlihatkan pelaksanaan metoda ini di lapangan. Frekuensi relative Frekuensi suatu jenis Frekuensi semua jenis i. Di dalam metoda ini di setiap titik pengukuran pilih-lah salah satu pohon yang terdekat dengan titik pengamatan tersebut. Kemudian hubungkan pohon tersebut dengan sebuah garis ke titik pengukuran.

Buat sebuah garis yang tegak lurus garis pertma dan pilihlah sebuah pohon yang terdekat dengan pohon pertama tapi letaknya di dalam sektor lain yang dibatasi oleh garis yang ditarik tadi. Setelah jarak antara pohon pertama dan kedua dicatat. Untuk lebih jelasnya pelaksanaan metoda ini di lapangan dapat dilihat Gambar 7.

Kerapatan seluruh jenis Unit area Luas 0. Rumus lainnya sama dengan cara kuadran. Metoda titik intersept point intercept method. Metoda ini cocok untuk komunitas tumbuhan bawah seperti rumput, herba dan semak.

Dalam pelaksanaannya di lapangan dapat digunakan alat pembantu seperti terlihat pada Gambar 8. Dominansi sentuhan suatu jenis seluruh sentuhan b.

Rumus-rumus lainnya sama dengan metoda dengan petak. Hal yang sama dapat dilakukan dengan alat b dengan cara memindahkan alat tersebut pada plot contoh tiap 10 cm, sehingga didapatkan dominansi dari jenisjenis yang tersentuh.

Prosedure pelaksanaan di lapangan: - salah satu sisi areal dibuat garis dasar - garis dasar tersebut menjadi intersep tempat secara titik random tolak atau garis intersep.

Alat tersebut dibagi ke dalam interval-interval jarak tertentu. Hanya tumbuh-tumbuhan yang tersentuh, di atas atau di bawah garis intersep yang diinventarisir. Jenis data yang diinventarisir adalah : 1 panjang garis yang tersentuh oleh setiap individu tumbuhan. Sebaiknya, beberapa strata, kalau komunitas tumbuhan terdiri atas secara. Dominansi suatu jenis Total panjang garis intersep suatu jenis Total panjang garis intersep 8.

Frekuensi suatu jenis interval ditemukannya suatu jenis semua interval transek Pengertian Lingkungan Lingkungan adalah suatu sistem yang kompleks di mana sama berbagai lain factor berpengaruh timbale balik satu dan dengan komunitas organism hidup.

Factor penghambat adalah setiap keadaan jumlah sesuatu berada zat dekat atau atau derajat sesuatu factor fisik yang melampaui batas-batas toleransi. Kisaran toleransi organism terhadap lingkungan ada dua macam, yaitu: 1. Steno sempit 2. Eury lebar Setiap organism kemungkinan hidupnya dibatasi oleh: 1. Tujuan Pengamatan Faktor Lingkungan Tujuan 1. Faktor-Faktor Lingkungan b. Faktor Lingkungan Abiotik 1. Faktor Iklim - Cahaya Intensitas, kualitas, lama dan periodisitas - Suhu Derajat, lama dan periodisitas - Curah hujan Banyaknya dan intensitas, frekuensi, distribusi dan musim - Kelembaban udara Kelembaban nisbi, tekanan uap, dan deficit tekanan uap - Angin Kecepatan, kekuatan dan arah, frekuensi, macamnya - Gas udara Oksigen, CO2, gas-gas lain 2.

Faktor Geografis - Letak geografis Derajat lintang, derajat bujur, pulau atau benua, jarak dari pantai - Topografi Lereng, derajat dpl, bentuk lapangan - Geologi Sejarah geologi, batuan dan bahan induk - Vulkanisme Pengaruh panas, mekanisme dan kimia 3. Faktor Edafis - Jenis tanah - Sifat-sifat fisik Profil, struktur, tekstur, aerasi, porositas, dan bulk density, kadar air, drainase, permeabilitas, infiltrasi, suhu - Sifat-sifat kimia pH, mineral tanah, kandungan hara mineral, kandungan senyawa organic, sifat-sifat base-exchange - Sifat-sifat biotis Flora tanah, jamur, bakteri, fauna tanah, cacing, rayap, pengaruh kimia dan fisik, macam bahan organic, humus, serasah - Erosi C.

Faktor Lingkungan Biotik 1. Hewan Penyerbukan, penyebaran buah. Iklim 1. Pengertian iklim dapat dikategorikan ke dalam: a. Iklim makro : iklim yang nilai-nilainya berlaku untuk daerah yang luas. Nilai-nilai iklim makro dipergunakan untuk menetapkan tipe iklim, zona iklim, zona vegetasi 2. Klasifikasi iklim yang paling banyak dipergunakan di Indonesia adalah klasifikasi tipe hujan oleh Schmidt dan Fergusson Cahaya a.

Fotosintesis Cahaya matahari merupakan sumber utama energy yang diperlukan bagi kehidupan. Bagi tumbuhan, energy cahaya melalui butir-butir daun diserap dan dirubah menjadi energy kimia dalam bentuk mineral molekul gula yang sederhana. Selain itu, bagai tanaman cahaya merangsang proses tanaman. Intensitas cahaya, energy fotosintesis kompensasi - Radiasi matahari yang diterima permukaan bumi berpanjang gelombang mu. Transpirasi - Besarnya transpirasi bergantung pada: a.

Penguapan daun semakin banyak bila kadar air tanah semakin tinggi b. Tegakan yang lebih subur di areal beriklim basah mempunyai transpirasi yang lebih tinggi daripada tegakan yang kurang subur.

Kedudukan tumbuh-tumbuhan dalam komunitas. Di dalam huutan, strata pohon penguapannya lebih tinggi dari strata semak - Transpirasi a. Tumbuhan vegetasi sedang penguapannya kuat: belukar. Agathis alba, Lagerstroemia speciosa, dll. Selain itu ada juga sinar ultra violet yang sebagian besar diserap oleh lapisan ini ozon di luar atmosfir.

Intensitas cahaya atau jumlah radiasi per satuan atau luas per satuan panjang waktu, 2. Kualitas dan 3 komposisi gelombang, tumbuhan Sinar dapat mematikan. Tumbuhan naungan excelsa, shade-adapted missal: noronhae, yaitu tumbuhan yang tahan hidup di bawah scyophyt , Schima Altingia Swietenia.

Tumbuhan intoleran sun-adapted atau light demanding plant yaitu tumbuhan yang untuk hidupnya memerlukan banyak cahaya matahari Heliophyt , Gmelina - Warna merah atau missal: Pinus Acacia mangium, Paraserianthes falcataria, Eucalyptus alba, arborea, merkusii, Tectona.

Tanaman netral, yaitu tanaman yang tidak dipengaruhi oleh panjang hari, misal: tomat, nenas, kapas, ubi kayu. Bayangan hutan merupakan bayangan merah karena cahaya yang telah melalui daun-daun hijau tersaring dan chaya ada yang diteruskan banyak mengandung hutan yang sinar-sinar banyak bagi Karenanya hijau, merah dan infra merah. Bila hutan terlau rapat, kemungkinan sinar bayangan infra merah pohon terlalu tidak mengandung pertumbuhan baik.

Grup Ekologi Tumbuhan berdasarkan Jenis Tanah. Tumbuhan tanah asam Oxylophytes 2. Tumbuhan tanah basa Halophytes 3. Tumbuhan tanah pasir Psammophytes 4. Tumbuhan pada permukaan batu-batuan Lithophytes. Epifit tidak termasuk, karena tidak mempunyai hubungan yang permanen dengan tanah. Grup Ekologi : Tumbuhan tumbuhan berdasarkan yang hidup kebutuhannya didalam atau.

Hydrophytes dekat air. Xerophytes : tumbuhan yang hidup di habitat kering kurang suplai air. Mesophytes : tumbuhan yang hidup di habitat yang tidak kering juga tidak basah lembab. Pengertian Hydrophytes : tumbuhan yang hidup ditempat basah atau dalam air baik sebagian maupun seluruh tubuhnya terendam Contoh : Hydrilla, Utricularia, Eichornia, dll.

Klasifikasi Hydrophytes Berdasarkan hubungan dengan air dan udara, hydrophytes dibagi kedalam: 1. Submerged hydrophytes Tumbuhan yang tumbuh di bawah permukaan air tanpa adanya kontak dengan atmosfir. Contoh : Hydrilla, Vallisneria, Nitella, dll. Floating Hydrophytes Tumbuhan yang terapung di permukaan atau sedikit di bawah permukaan air. Tumbuhan ini ada kontak baik dengan air maupun udara, serta tumbuhan tersebut mungkin berakar atau tidak dalam tanah. Floating hydrophytes dibagi kedalam dua grup, yaitu : a.

Free floating hydrophytes Tumbuhan yang terapung bebas di permukaan air tanpa berakar di lumpur. Contoh: Wolffia arhiza Wolffia microscopic Azolla Eichornia crassipes b. Floating but rooted hydrophytes Tumbuhan yang berakar dalam lumpur di dasar perairan, tapi daun dan bunganya terapung di atau di atas permukaan air. Contoh : Victoria regia water lily Nymphaea Ceratopteris thaiictroides. Amphibious hydrophytes Tumbuhan yang beradaptasi terhadap lingkungan perairan dan daratan.

Tumbuhan ini bisa tumbuh di saluran air atau di subtrat lumpur. Bagian aerial tapi dari penampilan bagian tumbuhan yang tersebut atau terendam memperlihat-kan xerophytic, mesophytik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuhan di lingkungan perairan a. Suhu air Tumbuhan air jarang dipengaruhi oleh suhu yang ekstrim, karena air merupakan konduktor panas yang buruk. Konsentrasi osmotik dan toksisitas air Keadaan ini bergantung pada jumlah dan komposisi bahan kimia yang terlarut dalam air.

Fisiologis tumbuhan air sangat dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi osmotik air. Tumbuhan air mempunyai akar yang berkembang kurang baik. Bagian akar yang berhubungan langsung dengan air berfungsi mineral. Akar pada tumbuhan air yang terapunq miskin akan rambut akar. Beberapa hydrophytes berakar dari tanah tidak seperti air dalam Hydrilla melalui hal unsur dalam. Akar kadang-kadang air ditemukan tumbuhan -. Ceratophyylurn, Utricularia. Dalam Jussiaea repens berkembang dua macam akar bila tumbuh dipermukaan air, yaitu akar normal dan akar "negatively geotrophic" yang mempunyai struktur sponge.

Contoh : Sagittaria, Azolla, Salvinnia. Variasi dalam life-form dan habitat, e. Daun yang lebar dipermukaan air bertranspirasi. Daun tumbuhan air yang terapung bebas adalah bersifat halus dan sering dilindungi oleh "wax". Lapisan "wax" ini berfungsi sebagai pelindung daun dari luka kemis-fisis dan menghalangi penyumbatan stomata oleh air.

Dalam beberapa tumbuhan air, petiol daun penumpu menj adi bengkak dan berkembang yang dengan susunan sebagai sempit tumbuhan berada keras biji sponga 5. Daun dengan 6. Dalam relatif yang sedikit berperan kecil dan. Modifikasi Anatomi Dalam tumbuhan hydrofit, modifikasi anatomi berperan sebagai : 1. Pengurangan struktur pelindung a. Cuticle - tidak air. Sel epidermal mengandung kloroplas, sehingga sel tersebut berfungsi sebagai alat fotosintesis, terutama daun dan batang sangat tipis, misal Hydrilla.

Hypodermis - kurang berkembang. Lubang udara "air chamber" Aerenchyma dalam daun yang terendam dan batang berkembang dengan baik. Aeranchyma berperan untuk buoyancy dan penunjang mekanik tumbuhan air 3. Pengurangan jaringan penunjang mekanik a.

Jaringan amfibi dan ini berkembang di dalam korteks yang tumbuhan b. Dalam terutama beberapa bagian. Pengurangan Jaringan Pembuluh -. Karena absorbs air dan hara mineral dilakukan oleh seluruh air, permukaan makan tubuh tumbuhan yang terendam jaringan pembuluh tidak. Dalam tumbuhan air berjaringan pembuluh, xylem tidak berkembang dengan baik. Beberapa tumbuhan air inemperlihatkan lacuna dipusat tempat xylem terbentuk. Lacuna berperan sebagai "air. Sedangkan pertumbuhan sekunder tidak terjadi dalam tumbuhan air batang dan akar.

Pengertian Tumbuhan yang tumbuh di habitat kering atau xeric. Habitat xeric adalah habitat dimana ketersediaan, air sangat terbatas. Tipe-tipe Habitat Xeric 1. Habitat dan yang secara kering, secara kelebihan fisik misal kering, gurun, dimana kkapasitas menahan air dari tanah adalah rendah beriklim yang permukaan daerah tersebut atau batuan, lahan kritis, dll. Habitat yang fisiologi air, kering air banyak tapi. Habitat tersebut mungkin terlalu masin, terlalu dingin terlalu asam.

Habitat yang secara fisik dan fisiologis kerng, misal lereng gunung. Mengabsorpsi lingkungannya. Menahan air dalam organ untuk periode waktu yang lama. Mengurangi transpirasi serninimal mungkin. Mengontrol penggunaan konsumsi air. Klasifikasi Xerophytic Berdasarkan Ketahanannya air sebanyak mungkin dari. Tumbuhan terhindar dari kekeringan - Bersiklus hidup pendek - Selama periode kering yang ekstrirn, tumbuhan berada dalam fase buah dan biji dengan kulit biji dan pericarp yang keras.

Tumbuhan yang menderita kekeringan - Tumbuhan berukuran kecil yang berkapasitas untuk mentolerir atau menderita kekeringan. Tumbuhan yang tahan kekeringan - Tumbuhan ini membentuk organ adaptif untuk. Xerophytes tumbuh di habitat yang berbeda : - Tanah berbatu Lithophytes - Gurun - Pasir dan kerikil Psamrnophytes - Tanah marginal Eremophytes Beberapa tumbuhan habitat kering mempunyai organ penyimpanan air.

Dalam hal ini, xerophytes dibagi dua kelompok : a. Succulent xerophytes : Adalah yang Air tumbuhan bengkak yang yang mempunyai organ-organ secara tersebut dan berdaging dalam akibat organ. Non-succulent atau xerophytes sejati. Adaptasi Xerophytes 1. Karakter xeromorphic - Karakter xerofitik yang dapat diwariskan bersi-fat genetik disebut xeromorhic.

Contoh : halophytic mangrove dan beberapa pchon selalu-hijau 2. Karakter xeroplastic - Karakter xeroplastik : karakter yang disebabkan oleh kekeringan dan selalu berasosiasi dengan kondisi kering. Karakter ini tidak menurun, dan akan hilang kalau faktor lingkungan memungkinkannya selalu memperlihatkan xeromorphic characters.

Adaptasi morfologi 1. Akar Xerophyte yang tumbuhan perakaran 2. Batang a Batang. Selain itu, ada juga batang yang diselimuti bulu-bulu yang rapat misal Calotropis c Dalam. Daun a Dalam sering tetapi tereduksi rnisal beberapa xerophytes, gugur daun seperti daun "caducous" mayoritas menjadi daun cepat , umumnya sisik Ruacus,.

Asparagus, dll. Contoh: Sedum acre, Aloe spinossissima, dll. Kadang-kadang kaktus e Umumnya daun daun xerophytic dengan mempunyai semacam yang kecil daunnya tereduksi. Xerophytic yang daun dan batangnya tertutupi oleh bulu disebut "trichophy1lous plants", misal Nerium. Cara ini merupakan modifikasi mengurangi tanaman. Bunga, buah dan biji Bunga kondisi memungkinkan. Adaptasi Anatomi Bagi xerophytes, adaptasi anatomi ditujukan untuk mengefisienkan penggunaan air. Stomata ini bisa berada di atas permukaan rolled leave permukaan daun dorsiventral leave.

Dalam xerophytes, terdapat langsung satu atau di bawah epidermis yang beberapa Hypodermis. Kadangkadang hipodermis diisi oleh tanin dan mucilage lendir. Dalam batang, sebagian besar bagian tubuh dibentuk oleh sklerenkim.

Dalam kasus dimana daun tereduksi ukurannya kecil atau daun dilakukan dengan secara daun oleh gugur oleh cepat, kortek fotosintesis oleh. Dalam ground batang tissue. Dalam kompak sempit. Jenis tumbuhan antar air, lendir, batang lateks, bengkak dll. Ruang antar sel semakin sempit.

Selsel dalam tubuh xerophytes adalah dan sangat kecil, berdinding tebal, intensitas yang ektensif Dalam cahaya. Sel tersebut mungkin sperikal, melingkar, atau bentuk e. Conducting phloem xerophytes. Adaptasi struktural berguna Tetapi sejati Fisiologi dalam ini tubuh xerophytes sangat tissue, berkembang kuboid. Semula para ahli berasumsi bahwa adaptasi dalam saat pengurangan hasil-hasil laju transpirasi.

Sukulen terbentuk dengan baik, karena konversi polisakarida menjadi pentosan menyebabkan akumulasi jumlah air berlebihan dalam sel. Pada malam hari, tumbuhan berespirasi dan menghasilkan masam.

Akumulasi masam dalam sel pelindung akan meningkatkan konsentrasi aliran tersebut. Di siang hari, masam-masam terurai menghasilkan C02 dan getah 3 Dalam cairan kedalam yang digunakan sebagai menurun xerofit, sel dalam fotosintesis dari akibat yang. Cairan sel yang bertekanan osmotik tinggi juga akan mempengaruhi absorbsi air. Tumbuhan ini tidak dapat tumbuh dalam tanah jenuh air dan tanah kering. Contoh: vegetasi hutan hujan, meadow, dll. Mesofit yang sederhana terdiri atas rumput dan herba, sedangkan mesofit yang lebih kaya terdiri atas herba dan semak, dan mesofit terkaya.

Mesofit dapat dibagi ke dalam dua kelompok tumbuhan, yaitu: 1. Kornunitas rumput dan herba 2. Komunitas tumbuhan berkayu. Komunitas Rumput dan Herba Komunitas ini meliputi rumput dan herba semusim atau tahunan. Tipe-tipe komunitas rumput dan herba adalah : 1. Komunitas rumput dan herba arctic dan alpine. Komunitas berupa lumut, yaitu : a. Komunitas rumput b. Komunitas herba herba dikotiledon sepertii Saxi-fraga, Delphirium, dll 2.

Tumbuhnya berupa herba tahunan berizoma dengan batang yang panjang Daun dan umumnya berakar rimpang. Komunitas hutan tumbuhan berkayu semak-belukar dan. Semak-belukar mesofitik. Komnuitas mesofitik ini timbul kalau kondisi lingkungan vegetasi xerofitik tidak herba.

Hutan bergugur daun "deciduous forest" - Hutan hujan - Hutan ini tumbuh pada daerah dengan 60" tipe per yang daun cukup ini tinggi terdiri 30" atas Di sampai. Contoh : Conifer. Hutan - Hutan yang ini selalu hijau di daun "evergreen tropika, dari daun, forest" ditemukan dan hutan daerah subtropi-ka, - Pohon pada daerah ini temperate hijau.

Hutan Antartika Hutan ini tumbuh di Wew Zealand dan negara-negara hujan adalah 2. Hutan Hutan cukup dimana banyak Konifer, Sub-tropika ini tumbuh curah di daerah tinggi, yang tapi hujan suhu sepanjang tahunan tahun.

Hujan urnurnriya Tumbuhan turun pada ini musim adalah panas. Caks, pada hutan. Magnolias, Tamarindus dan lumut. Hutan hujan - Hutan ini tropika tumbuh di daerah tropika. Arti Kata Epiphyte berasal dari kata Epi di atas , dan phyton tumbuhan]. Secara harfiah, epifit.

Secara umum, epifit adalah tumbuhan yang tumbuh pada permukaan tumbuhan tempat bertumpu dan secara permanen tidak berakar di tanah. Epifit menyerap air dari atmosfir, dan. Epifit berbeda dari parasit, karena epifit tidak memperoleh unsur hara dan air dari tumbuhan tempat bertumpu.

Begitu pula epifit berbeda dari liat:a, karena epifit tidak berakar di tanah. Epifit disebut juga Aerophyte atau tumbuhan yang hidup di udara. Distribusi Epifit hidup diberbagai macam habitat yaitu : - Permukaan tumbuhan air yang terendam. Beberapa epifit memilih tempat bertumpu yang. Daerah yang dingin dan lembab biasanya kaya akan lumut epifit.

Tetapi epifit jarang terdapat di daerah yang kering-dingin. Penampilan Perakaran a. Sistem perakaran 1. Normal Absorbing Root. Akar yang mengabsorbsi air, mineral dan nutrien lembab organik dari dari celah-celah tumbuhan yang. Aerial Root Akar yang berwarna hijau dan berspon. Beberapa berbatang berkembang menjadi pseudobulbous atau tuberous. Daun Umumnya epifit mempunyai daun yang jumlahnya terbatas. Beberapa Dalam anggrek hanya mempunyai satu daun.

Kadang-kadang daun berdaging dan jenis Dischidia nummularia, daunnya Platyceriutn dan Asplenium nidus. Buah, biji dan penyebarannya Umumnya buah dan biji epifit disebarkan cieh angin, serangga dan burung. Penampilan Anatomi a. Terbentuknya cuticle yang tebal dan stomata yang b. Epifit c. Aerial famili suatu cekung yang root" terbenam berbatang dari dan berperan sukulen, untuk jaringan dari tipis disebut suatu air mengurangi kehilangan air dari tumbuhan. Di dalam velamen terdapat exodertnis.

Sel exodermis terdiri atas : 1. Sel berdinding tebal yang berlignin. Sel berdinding tebal yang permeable terhadap air. Struktur lain yang serupa dengan mesofit. Tipe-tipe Epifit Terdapat empat tipe epifit, yaitu : 1.

Protoepifit Epifit yang memperoleh makanan dari permukaan tempatnya tidak bertumpu dan atmosfir. Epifit ini membentuk struktur dll. Contoh: Peperomia, Dischidia, 2. Hemiepifit Epifit yang semula tumbuh dipermukaan tumbuhan tempatnya bertumpu, tetapi kemudian epifit ini berhubungan dengan tanah melalui akarnya. Nest Epiphyte Epifit yang mempunyai dan air kemampuan dalam jumlah untuk yang Contoh : mengumpulkan anggrek. Tank Epiphyte Epifit yang rnembentuk akar pancer yang fibrous yang berkembang baik, dimana akar tersebut tidak berperan di dalam penyerapan air.

Daun berperan makanan. Zone Vegetasi di Indonesia Letak geografis Indonesia adalah diantara dua benua Asia dan Australia dan di sekitar katulistiwa. Kondisi seperti ini mengakibatkan terjadinya zone-zone vegetasi dan tipe-tipe hutan di Indonesia. Zone vegetasi hutan di Indonesia adalah: a. Zone Barat, dibawah pengaruh Kalimantan, pengaruh vegetasi dimana Asia, jenis meliputi: b. Zone Sumatera, dibawah. Zone jenis Peralihan, dominan dibawah Jawa pengaruh dan Asia dan dimana Australia, Verbenaceae meliputi: adalah Sulawesi,.

Formasi Hutan utama di Indonesia a. Hutan Payau Mangrove Ciri-ciri 1. Tidak terpengaruh iklim 2. Terpengaruh pasang surut 3. Tanah tergenang air laut, lumpur, pasir atau tanah liat 4. Tanah rendah pantai 5. Tidak ada stratum tajuk 6. Tinggi pohon mencapai 30 meter 7. Acanthus ilicifolius, Acrostichum aureum. Hutan Rawa Swamp Forest Ciri-ciri: 1. Tanah tergenang air tawar 3. Lokasi: di belakang hutan payau 4. Tanah rendah 5. Tajuk terdiri atas beberapa strata 6.

Tinggi pohon dapat mencapai m. Jenis sp, pohon, Gluta antara renghas, lain : Baringtonia. Pandanus spp 8. Terutama terdapat di Sumatera dan Kalimantan c.

Hutan Pantai Beach Forest Ciri-ciri : 1. Tanah kering tanah pasir, lempung, berbatu karang 3. Di pantai tanah rendah pantai 4. Jenis pohon, antara lain: Baringtonia Hibiscus Cocos. Iklim selalu basah 2. Tanah tergenang air gambut, lapisan gambut m 3.

Tanah rendah rata 4. Koompassia malaccensis, Shorea spp. Terdapat di Kalbar, Kalteng, Jambi dan Sumsel e. Hutan Kerangas Heath Forest Ciri-ciri : 1. Tanah pasir podsol 3. Jenis pohon: Shorea spp, Gonystylus, Agathis borneensis, Calophyllum. Terdapat di Kalimantan Tengah f. Tanah kering dan macam-macam jenisnya 3. Berdasarkan ketinggian, ada 3 zone; - Hutan Hujan Bawah : 2 - 1. Ericaceae, Loptospermum, Clearia, Quercus. Tropika Jaya. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,. Hutan Musim Monsoon Forest Ciri-ciri : 1.

Iklim musim 2. Pada tanah rendah rata atau berbukit dan pada tanah tinggi 3. Tanah kering dan macam-macam jenis tanah 4. Berdasarkan ketinggian, ada 2 zone : - Hutan Musim Bawah : 2 - 1. Jenis Gangguan Hutan 1. Gangguan yang disebabkan oleh aktivitas manusia gangguan buatan.

Intensitas Gangguan Hutan Bergantung pada: - waktu gangguan terjadi - jenis gangguan - luasan akbat gangguan - pemulihan lama waktu dampak gangguan - jenis komponen lingkungan yang terganggu.

Hutan Rawa Jenis gangguan - kebakaran - pertanian terutama kebun kelapa - pemukiman - penebangan - industri Akibat Gangguan Hutan - Invasi rumput rawa Paspalum sp, Fibrystilis sp, dll , Melastoma sp harendong - hutan rawa sekunder hutan melaleuca, dengan hutan macaranga, hutan pionir hutan lainnya Ploiarium coriaceum alternifolium, Campnosperma.

Hutan Kerangas Jenis Gangguan - penebangan - kebakaran Akibat Gangguan - areal hutan menjadi savana invasi seperti herba insectivora di tempat terbuka dan pasang tsunami.

Selain itu terdapat juga Myrmecodia epifit. Beberapa Istilah 1. Aspek-aspek yang terkait terhadap ekologi hutan sangat beragam. Untuk orang-orang yang sangat interest terhadap keberadaan hutan, sudah selayaknya konsep ekologi diterapkan dalam pengelolaan hutan. Didalam kajian ilmu kehutanan, ekologi hutan diberikan sebagai salah satu mata kuliah prasyarat untuk perlindungan Hutan, Manajemen Hutan, Manajemen Hutan Mangrove, dan mata kuliah Sumber Daya Hutan.

Buku di hadapan pembaca ini juga ditujukan untuk memperkaya bahan bacaan dalam bidang ekologi hutan yang sangat diperlukan, baik oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa kehutanan, maupun masyarakat yang mencintai lingkungan hidup atau mereka yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup. Pendahuluan B. Arti Ekologi dan Ekologi Hutan C. Pembagian Ekologi D. Arti Ekosistem C. Komponen Ekosistem D. Keseimbangan dalam ekosistem E. Habitat dan Reluang F.

Energi dan Ekosistem G. Produktivitas H. Formasi Ekosistem Hutan C.



0コメント

  • 1000 / 1000